Rabu, 28 Maret 2012

Unsur - unsur Geografi Sosial

 UNSUR – UNSUR GEOGRAFI SOSIAL
1.      UNSUR GEOGRAFI SOSIAL
Dalam proses geografi sosial terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi proses geografi sosial diantara nya yaitu :

a. MANUSIA
Manusia menggunakan daya penyesuaian, penguasaan, dan cipta untuk memanfaatkan lingkungan alam bagi kepentingan hidupnya. Manusia dapat berfungsi sebagai individu maupun masyarakat. Karena dalam pembentukan kepribadian individu dipengaruhi masyarakat dan individu mempengaruhi masyarakat bahkan menyebabkan perubahan masyarakat. Jadi manusia sebagai individu adalah bagian dari masyarakat.
Manusia dapat berwujud masyarakat atau komunitas

1. Masyarakat
Berarti kumpulan individu dan terbagi dalam kelompok yang berarti individu sebagai anggota masyarakat yang :
• Sadar bahwa dia bagian dari kelompok
• Saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lain
• Memiliki suatu faktor dan kaidah yang disepakati bersama

2. Komunitas
Adalah bagian dari masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah dengan batas-batas tertentu dimana terjadi interaksi. Komunitas disebut ”paguyuban” artinya Adanya kebersamaan serta rasa sentimentil yang dibatasi oleh lokal dalam suatu lingkungan. Unsur komunitas yaitu :
• Adanya rasa solidaritas
• Segala sesuatu ditanggung bersama dan
• Saling memerlukan
Komunitas diklasifikasikan dengan kriteria jumlah penduduk, kepadatan penduduk, fungsi masyarakat, organisasi masyarakat setempat.



b. LINGKUNGAN ALAM

            Alam adalah tempat hidup manusia yang menyediakan berbagai kemungkinan bagi manusia. Komponennya antara lain, lokasi geografis, topografi, struktur geologis, iklim, tanah tumbuh-tumbuhan dan hewan.

• Lokasi geografis ditentukan olah letak lintang dan bujur (absolut) dan bertalian
dengan daratan dan perairan atau posisi suatu tempat terhadap kondisi wilayah yang ada di sekitarnya (lokasi relatif).

• Topografi adalah tinggi rendahnya permukaan bumi beserta kemiringannya kondisi topografi setempat berpengaruh pada aktifitas manusia.
• Struktur geologis mempengaruhi geomorfologi keadaan suatu wilayah.
• Iklim adalah faktor lingkungan yang paling berpengaruh pada kegiatan manusia. Misal pada perdagangan, hasil budaya manusia, bentuk rumah, pakaian dll.
• Tanah adalah lapisan paling atas permukaan bumi, tanah sangat penting bagi manusia untuk kegiatan agraris. Kombinasi 5 pembentuk adalah batuan induk, iklim, vegetasi, waktu, kegiatan biologis secara fisis dan alami.
• Tumbuh-tumbuhan berkaitan erat dengan faktor iklim dan tanah terjadi secara alami atau budidaya manusia. Anatra manusia dengan tumbuhan terdapat relasi timbal balik.
Pengaruh vegetasi alami bagi manusia, menyediakan:
- Bahan pangan mentah(padi, buah, obat-obatan dll)
- Bahan kayu dan rerumputan untuk pakan ternak.
- Pangaruh manusia terhadap vegetasi,yaitu:
- Merusak dengan melenyapkan jenis tumbuhan tertentu
- Memindahkan tanaman dari suatu tempat ke tempat lain
- Membasmi tumbuh-tumbuhan yang bersifat mengganggu
- Melakukan seleksi dan hibridisasi jenis tumbuhan serta membuat hutan baru.

2.         MANUSIA SEBAGAI PENENTU NILAI
Manusia merupakan penentu nilai dalam kehidupan sosial. Nilai adalah sesuatu yang di anggap baik ataupun buruk dalam masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Maka dari itu dalam hal ini yang manusia sangat berperan menjadi penentu nilai dalam masyarakat. Ada tiga nilai yang dapat di tentukan manusia dalam kehidupan sosial yaitu :
1.       Nilai teori. Ketika manusia menentukan dengan obyektif identitas benda-benda atau kejadian-kejadian, maka dalam prosesnya hingga menjadi pengetahuan, manusia mengenal adanya teori yang menjadi konsep dalam proses penilaian atas alam sekitar.
2.      Nilai ekonomi. Ketika manusia bermaksud menggunakan benda-benda atau kejadian-kejadian, maka ada proses penilaian ekonomi atau kegunaan, yakni dengan logika efisiensi untuk memperbesar kesenangan hidup. Kombinasi antara nilai teori dan nilai ekonomi yang senantiasa maju disebut aspek progressip dari kebudayaan. 
3.      Nilai agama. Ketika manusia menilai suatu rahasia yang menakjubkan dan kebesaran yang menggetarkan dimana di dalamnya ada konsep kekudusan dan ketakziman kepada yang Maha Gaib. Maka manusia mengenal nilai agama, adanya kelahiran dan alam kematian berdasarkan qodo dan qodar Allah SWT, ada yang lahir ke dunia menjadi sholihin atau orang baik – baik da juga yang kafir, durhaka dan jahat dan seterusnya.

3, INDIVIDU DAN GOLONGAN
a.       INDIVIDU
Individu merupakan subyek yang mengalami kondisi manusia. Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu. Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya, kesadaran diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya sendiri dan dari perjalanan  waktu. Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah khayalan yang menyesatkan, dibatasi, atau dilenyapkan oleh penetuan takdir atau sosial atau bilogis. Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan tingkah laku mereka. Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur secara jelas tercermin  dalam kebudayaan masyarakat. Individu dalam masyarakat sosial memiliki peranan dalam menentukan interaksi sosial dalam masyarakat.
 
Pertumbuhan Individu
Terdapat tiga aliran konsep pertumbuhan yaitu:
1. Aliran asosiasi: pertumbuhan merupakan suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman luar melalui panca indra yang menimbulkan senssation maupun pengalaman dalam mengenal batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
2. Aliran psikologi gestalt: pertumbuhan adalah proses diferensiasi yaitu proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu. Pertama mengenal secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian demi bagian dari lingkungan yang ada.
3. Aliran sosiologi: pertumbuhan merupakan proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial dan social kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

Fase-fasenya, antara lain :
- masa vital
- masa estetik
- masa intelektual
- masa sosial
Golongan sosial merupakan kelompok sosial yang terdiri dari beberapa individu, memiliki hubungan antar individu dan memiliki tingkatan – tingkatan status sosial dalam masyarakat . maka hubungan antar individu dan anggota sebagai berikut :
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.

    Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
   
Anggota dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
   
    Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga atau anggota mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
   
    Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
   
    Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.