Senin, 02 Juli 2012

survei tanah


A. Survai Tanah
            Tanah sebagai Akumulasi tubuh alam bebas yang menduduki sebagian besar permukaan bumi, mampu menumbuhkan tanaman, karena memiliki sifat – sifat sebagai akibat pengaruh jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dan keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
            Tujuan survai tanah adalah mengklasifikasi, menganalisis dan memetakan tanah dengan mengelompokkan tanah – tanah yang sama atau hampir sama sifatnya kedalam satuan peta tanah tertentu.
            Sifat – sifat dari masing – masing satuan peta secara singkat dicantumkan dalam legenda, sedang uraian lebih detail di cantumkan dalam laporan survai tanah yang selalu menyertai peta terrsebut. Disamping itu dilakukan interpretasi kemampuan tanah dari masing – masing satuan peta tanah untuk penggunaan – penggunaan tanah tertentu.
            Penelitian tanah umumnya di mulai dengan pengamatan profil tanah di lapang. Profil tanah terdiri dari beberapa horizon tanah yang kurang lebih sejajar denga permukaan tanah dan di bedakan satu sama lain atas dasar warna, struktur, tekstur, konsistensi, sifat – sifat kimia, susunan mineral dan lain – lain.

B. Peta Tanah
            Peta adalah alat pemberita visuil suatu wilayah. Jadi Peta Tanah adalah menggambarkan penyebaran beberapa satuan tanah dalam berbagai luas lahan. Dengan skala tertentu peta tanah memberitakan keadaan tanah dan lahan sesuai dengan nama petanya. Berita tersebut dijelaskan dalam legenda peta yang biasanya tertera di pojok bawah peta tersebut.
            Pembedaan tiap satuan diwujudkan dengan warna dan nomor. Legenda peta tanah mempunyai warna dan nomor sama dengan warna dan nomor yang terdapat dalam peta. Bagian lahan yang di gambarkan dengan warna dan nomor – nomor sama, tergolong dalam satu kesatuan peta. Masing – masing satuan peta memiliki persamaan sifat – sifat tanah dan wilayah.
            Walaupun pada dasarnya peta ini dibuat untuk tujuan pertanian, namun tidak menutup kemungkinannya untuk dimanfaatkan dalam bidang – bidang lain seperti halnya dalam bidang engineering.
C. Cara – cara Survai Tanah
            Cara survai tanah terinci sebagai kategori terendah merupakan dasar untuk mengetahui survai tanah. Untuk kategori lebih tinggi caranya lebih sederhana dan lebih kasar. Dari hasil survai tanah secara terperinci dapat dibuat peta dari tanah dengan kategori lebih tinggi, tetapi sebaliknya tidak mungkin survai tanah ditinjau membuat peta tanah terinci, karena akan memasukkan dan menambah masalah. Meskipun demikian survai tanah kategori tinggi pun tidak mungkin dikerjakan oleh orang yang sama sekali baru.
            Untuk dapat menghasilkan peta tanah yang baik perlu dilakukan survai tanah yang cermat dan teliti baik dari segi kartografi maupun dalam segi klasifikasi tanahnya. Pengamatan – pengamatan dilapang harus dilakukan dengan teliti dan penggambaran titik – titik pengamatan kedalam peta harus tepat.
            Pengamatan yang baik di lapang tetapi salah meletakkan atau menggambarkan dalam peta akan menghasilkan peta tanah yang salah yang tidak dapat bermanfaat untuk digunakan. Oleh karena itu untuk dapat menghasilkan peta tanah yang baik dan benar di perlukan Persiapan, Palaksanaan Lapang, dan Pengolahan data yang sebaik – baiknya.

1.    Persiapan
            Tahap persiapan merupakan tahap studi pustaka yaitu meneliti dan mengkaji pustaka yang telah ada tentang keadaan tanah didaerah tersebut. Dengan demikian gambaran kasar tentang daerah yang akan diteliti telah di dapat.
            Sebagai landasan untuk dapat melaksanakan survai tanah dan agar tidak terhambat dalam kerja lapang, seorang petugas survai tanah sebelumnya harus memahami segala sesuatu mengenai klasifikasi dan survai tanah.
            Dalam tahapan ini berbagai data yang perlu diteliti terutama : peta topografi, peta geologi, iklim dan hidrologi, pola drainase, penggunaan tanah dan tata guna hutan kesepakatan, penduduk dan sarana angkutan (komunikasi) dan lain – lain.
            Alat – alat perlengkapan yang perlu dipersiapkan untuk survai tanah, antara lain terdiri dari : 2 buah bor tanah, 2 buah kompas, 2 buah altimeter, 500 buah kantong plastik untuk tempat contoh tanah, sebuah pH-meter, buku Munsell Soil Color Chart, 2 buah rol meter ukuran 2 meter, cangkul, sekop dan daftar isian untuk mencatat hasil pemboran dan kertas – kertas label.
            Salah satu sarana yang sangat penting untuk dipersiapkan dalam tahap ini adalah Peta Dasar. Peta dasar adalah suatu peta yang dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan pengamatan tanah dilapang. Pata dasar yang baik, adalah yang di samping dapat menunjukkan lokasi – lokasi geografis secara tepat juga dapat memberi petunjuk kemungkinan penyebaran berbagai jenis tanah di daerah tersebut.
            Untuk tujuan ini maka potret udara atau peta topografi dengan skala yang sesuai telah digunakan. Potret udara atau peta topografi yang diperlukan pada dasarnya harus mempunyai skala yang lebih besar daripada peta tanah yang di buat. Apabila potret udara tidak tersedia maka di perlukan peta topografi yang baik sebagai peta dasar. Peta ini harus lengkap dengan garis kontur sesuai dengan skalanya, sehingga mudah dibedakan bentuk – bentuk wilayah di daerah tersebut. Berdasar atas penyebaran bentuk wilayah ini pulalah maka rencana pengamatan lapang akan di buat.


2.    Survai Pendahuluan
            Suvei pendahuluan bertujuan mempersiapkan survai utama yang akan datang di lokasi survai. Selain menyiapkan segi – segi administrasi, survai pendahuluan bertujuan untuk melakukan orientasi di daerah survai untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang kondisi lapangan dan identifikasi masalah – masalah yang mungkin di dapat.
            Dalam kesempatan ini perlu dilakukan beberapa pengamatan pendahuluan tentang jenis – jenis tanah yang terdapat, penggunaan tanah serta keadaan lingkungan dan membandingkan dengan hasil penafsiran potret udara. Modifikasi rencana kerja mungkin dilakukan sesuai dengan hasil survai pendahuluan ini.

3.    Survai Utama
            Survai utama merupakan kegiatan utama di lapang dalam program survai dan pemetaan tanah ini. Tugas survsi utama adalah melakukan identifikasi jenis – jenis tanah dan faktor – faktor lain yang mempengaruhi kemampuan lahan (seperti lereng, keadaan batu, bahaya banjir dan sebagainya), serta menentukan penyebarannya di daerah tersebut.
            Jenis – jenis tanah di tentukan berdasar atas pengamatan profil tanah di lapang di bantu dengan hasil analisis tanah di laboratorium terhadap contoh – contoh tanah yang diambil dari masing – masing horison tanah tersebut. Batas – batas penyebaran jenis tanah di tentukan dengan pemboran baik secara sistematik ataupun secara teknis.
            Setiap kegiatan survai tanah dan pemetaan tanah harus disertai dengan pembuatan naskah laporan. Laporan ini menguraikan lebih detil tentang cara – cara pelaksanaan survai, peta dasar yang digunakan, dan hasil dari survai tersebut. Sifat – sifat dari masing – masing satuan peta perlu diuraikan secara terperinci dan di interprestasikan kemampuannya untuk penggunaan – penggunaan tertentu. Kriteria yang di pergunakan dalam interprestasi perlu dijelaskan. Rekomendasi dan cara – cara penggunaan dan pengolahan lahan perlu diberikan sesuai dengan sifat – sifat tanah yang ditemukan.


            Pada umumnya laporan – laporan survai tanah memuat Bab – bab berikut :
            I.            PENDAHULUAN
         II.            KEADAAN FISIK DAN LINGKUNGAN
( Lokasi, Perhubungan, Iklim, Hidrologi, Bentuk Wilayah, Geologi, Penggunaan lahan, Vegetasi, Agronomi )
      III.            KEADAAN TANAH
( Proses pembentukan lahan, klasifikasi tanah, satuan peta tanah, uraian satuan peta tanah: sifat – sifat morfologi, kesuburan, sifat fisik,  penyebaran dan lain – lain )
      IV.            KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN
( Untuk tanaman Palawija, padi sawah, tanaman perkebunan, daan lain – lain )
         V.            PEMBAHASAN
      VI.            KESIMPULAN
   VII.            SARAN – SARAN REKOMENDASI

Disamping itu setiap laporan harus dilengkapi dengan peta – peta berikut :
·         Peta lokasi daerah survai
·         Peta geologi
·         Peta Vegetasi / penggunaan lahan
·         Peta bentuk wilayah / fisiografi
·         Peta tanah
·         Peta kemampuan lahan, dan Peta rekomendasi penggunaan tanah